Sejarah Singkat

SEJARAH BERDIRINYA

PONDOK PESANTREN HIDAYAH SIMATORKIS

Pada tahun 1982 salah seorang putra kampung Simatorkis yang bernama Ahmad Baqi Harahap (Almarhum), lulusan salah satu Pondok Pesantren terbesar di Sumatera Utara yaitu Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Mandailing Natal, mendirikan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) dengan modal swadaya sendiri di kampung Simatorkis Jorong Purba Nauli Kenagarian Tanjung Betung Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat. Sebelum mendirikan madrasah almarhum, Buya Ahmad Baqi Harahap telah beberapa tahun mengabdi sebagai tenaga pendidik di madrasah yang ada disekitar daerah tersebut. Dengan niat dan tekad yang bulat dan modal seadanya Buya Ahmad Baqi Harahap mendirikan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) satu lokal pada tahun 1982. Awal berdirinya (MDA) itu pesertanya berjumlah 19 orang dan beliau sendiri sebagai tenaga pengajarnya. Satu tahun kemudian (1983) pembangunan ruangan belajar ditambah satu lokal lagi seiringan bertambahnya jumlah pelajar, dimana pada talum 1983 itu pelajar bertambah 13 orang dan tenaga pengajarnya bertambah pula satu orang yaitu Buya Abdul Hakim Rambe, dimana Buya Ahmad Hakim Rambe ini bergabung menjadi pendidik atas ajakan Buya Ahmad Baqi Harahap tersebut, sebab beliau adalah adik kelasnya sewaktu belajar di Pondok Pcsantren Musthafawiyah Purba Baru. Tahun berikutnya (1984) pembangunan ruangan belajar ditambah lagi satu lokal, sebab jumlah siswa terus bertambah yaitu 23 orang. pada taltun 1985 dengan melihat jumlah pelajar yang terus bertambah tahun demi tahun Buya Ahmad Baqi Harahap merubah nama dan status (MDA) tersebut menjadi Pondok Pesantren Nurul Hidayah (PPNH) Simatorkis. Dengan merubah status menjadi pondok pesantren sekaligus tnenggabungkan dengan kenaikan MTsS pada tahun 1984 dan setelah tiga tahun kemudian didirikan pula MAS Nurul Hidayah Simatokris pada tahun 1987.

Para santri di awal berdirinya hanya berasal dari sekitar tempat berdirinya pondok pesantren, namun setelah mengalami kemajuan demi kemajuan para santri sudah banyak yang berasal dari luar daerah, seperti; Muara Sipongi, Padang Sidimpuan Sumatera Utara, Cubadak, Dua Koto dan Ujung Gading Pasaman Barat. Sejak berdirinya sampai tahun 2016 kepemimpinan Pondok Pesantren Nurul Hidayah Simatorkis tetap di pegang oleh H. Ahmad Baqi Harahap sampai meninggal dunia pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2016 dirumah sakit madina Bukittinggi, sekarang Pondok Pesantren Nurul Hidayah Simatorkis di pimpin langsung oleh putra tertua ahmarhum yang bemama Muhammad Rasidin S.Pd.1.